FKPT: Khilafatul Muslimin Punya Kantor di Padang, Jadi Tempat Bekam

PADANG, – Pengikut kelompok Khilafatul Muslimin disebut memiliki kantor di Kota Padang.

Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatra Barat (Sumbar), Adil Mubarak.

Baca juga: Wako Solok Serahkan LKPD Kepada BPK Sumbar

Dia menuturkan, kantor Khilafatul Muslimin tersebut persisnya berlokasi di Jalan M Yunus, Kampung Kalawi.

“Beberapa teman ada yang mencek. Berdasarkan informasi pengurus lain, dulu memang ada spanduk Khilafatul Muslimin di situ, ” ujarnya saat dihubungi via telepon, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Kerja Berat Pansus LHP Gubernur Sumbar, Sisa Anggaran 2021 Capai Rp500 M

Dia menuturkan, dulunya, kantor tersebut menjadi tempat pengobatan alternatif atau bekam. Namun, sekitar dua pekan lalu, spanduk tersebut sudah tidak ada lagi.

“Khilafatul Muslimin ini kan baru hebohnya sekitar sebulan ini. Sejak ada ribut-ribut soal Khilafatul Muslimin ini, spanduk itu diturunkan kini. Tinggal tempat bekamnya lagi, ” jelasnya.

Baca juga: Tanggapi Dampak Gempa, Gubernur Sumbar Gelar Rakor Pemetaan Masalah dan Penanganannya

Terkait apa saja kegiatan kelompok tersebut di kantor tersebut dulunya sebelum spanduk itu diturunkan, dia meminta untuk menanyakan kepada polisi. Sebab, datanya mungkin ada di polisi.

Pihaknya juga tidak punya data terkait berapa jumlah pengikut kelompok ini di Sumbar.

Baca juga: Ibu Kota Sumatera Barat Diusulkan Pindah ke Payakumbuh, Politisi PAN Ungkap Alasannya

“Cuman kini kan sudah menjadi pengawasan oleh BNPT dan polisi. Saya tidak tahu perkembangannya kini apakah kantor itu sudah ditutup atau tidak, ” jelasnya.

Adil menuturkan, pihaknya memiliki wewenang dalam pencegahan bagaimana paham radikalime dan terorisme tidak berkembang.

Baca juga: Pusat Pemerintahan Pemprov Sumbar Diusulkan Pindah ke Payakumbuh, Ini Pertimbangannya

Menurutnya, Khilafatul Muslimin belum bisa dikatakan masuk ke dalam organisasi teroris.

“Namun, baru masuk ke dalam organisasi yang radikal. Radikal dalam artian, mereka punya paham menegakkan syariat Islam di negara Pancasila, Pancasila itu sesuatu ideologi yang ditolak oleh mereka, ” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait Khilafatul Muslimin ini. (**)